Pendidikan Karakter & Kekerasan dalam Pendidikan
image from kompas.com |
Mulai beberapa tahun
lalu dan mulai santer tahun ini, pemerintah melalui kementerian
pendidikan menggalakan pendidikan karakter. Guru-guru wajib memasukkan
unsur-unsur pendidikan karakter dalam perangkat mengajar seperti silabus
dan RPP.
Tentu tujuan utamanya adalah siswa tidak hanya dituntut untuk pandai secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang baik. Contoh karakter adalah disiplin, tanggungjawab, teliti, etika, empati, damai dll.
Tentu tujuan utamanya adalah siswa tidak hanya dituntut untuk pandai secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang baik. Contoh karakter adalah disiplin, tanggungjawab, teliti, etika, empati, damai dll.
Namun
kekerasan yang melibatkan peserta didik masih marak di negara kita.
Contoh nyata bentrokan antara SMAN 6 Bulungan Jakarta Selatan dengan
wartawan. Siswa melakukan penganiyaan dan perampasan bahkan membawa
senjata tajam seperti yang diberitakan beberapa surat kabar. Sungguh
ironi ketika peserta didik sudah tidak memiliki sikap-sikap yang
tercermin dalam pendidikan karakter di perangkat mengajar pada semua
mata pelajaran. Ditambah lagi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dan
Pendidikan Agama. Dimanakah peran sekolah dan guru dalam mempersiapkan
siswanya supaya memiliki karakter yang baik. Dan semestinya Departemen
Pendidikan Nasional dan jajararanya (diknas propinsi, kota, kabupaten)
juga memberikan sangsi tegas pada sekolah-sekolah binaanya yang
melakukan tindakan melanggar hukum, apalagi sekolah-sekolah negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar